a) Sejarah Gereja adalah sejarah agama
Kristen
b) Sejarah Gereja adalah sejarah
perhimpunan-perhimpunan yang mengakui Yesus Kristus
c) Sejarah Gereja adalah sejarah Gereja
Yesus Kristus
d) Sejarah Gereja adalah sejarah tafsir
Alkitab
e) Sejarah Gereja adalah kisah tentang
perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan yang dialami Gereja, sebagai
persekutuan meraka yang dipanggil Kristus, selama di dunia ini
f) Sejarah Gereja adalah pertanggungjawaban
masa silam Gereja yang terjadi dalam terang Injil Yesus Kristus
g) Sejarah Gereja adalah kisah tentang
perubahan hidup yang dialami manusia karena keselamatan yang diimaninya di
dalam Yesus Kristus dan bagaimana mewujudnyatakan keselamatan tersebut
sebagaimana yang diajarkan Alkitab.
Jadi
definisi Sejarah Gereja yang mempertimbangkan aspek empiris dan penilaian
teologis adalah sbb:
Sejarah
Gereja adalah pertanggungjawaban masa silam Gereja yang terjadi dalam terang
Injil Yesus Kristus dan bagaimana hidup manusia dipengaruhi dan diubah oleh
keselamatan yang diberikan Allah dalam Yesus Kristus kepadanya (uraian
kenyataan) dan apakah perwujudan keselamtan dalam kehidupan manusia yang
digumuli Gereja, sebagai persekutuan orang yang mengakui Yesus Kristus, sesuai
dengan Alkitab (penilaian Teologis).
Arti
Indonesia
Kata
"Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang
berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti
"pulau". Jadi, kata Indonesia
berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang
menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara
berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris,
awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk
"Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James
Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan
India. Namun, penulisan akademik Belanda
di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah
Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost
Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini
diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh
Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).
Sejak
tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar
Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi
politik. Adolf Bastian dari Universitas Berlin
mempopulerkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des
Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya
ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan
kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau di tahun 1913.
Arti
Sejarah Gereja Indonesia
Setelah
kita membahas arti kata sejarah, gereja dan sejarah gereja serta arti Indonesia
maka kita harus merumuskan sebuah definisi yang bersifat konseptual dan
operasional (ditetapkan sebagai definisi kerja) bagi kita dalam memilih materi
sejarah gereja Indonesia. Hal ini disebabkan karena dalam studi sejarah gereja
Indonesia, kita tidak dapat mengabaikan
pertanyaan ini: kapan sejarah gereja Indonesia dimulai? Bila kita
menjawab sejak kehadiran para misionaris di Nusantara maka sebenarnya kita
bicara sejarah misi/penginjilan. Bila kita menjawab sejak adanya orang
Indonesia yang bertobat dan dibaptis (merespon PI dari para misionaris) maka
kita bicara sejarah orang-orang Indonesia yang dipanggil Tuhan melalui PI, yang
sewajarnya disinggung dalam mata kuliah misiologi. Lalu bagaimana kita
membicarakan akan kenyataan adanya para misionaris yang telah memberitakan
Injil pada masa lampau di Nusantara? Dengan demikian perlulah suatu definisi
sejarah gereja yang mempertimbangkan aspek misionaris dan jawaban orang
Indonesia atas pekabaran Injil tersebut. Definisi berikut ini berusaha
mengakomodir dua kenyataan tersebut.
Jadi,
Sejarah Gereja Indonesia dapat didefinisikan sbb:
Sejarah
Gereja Indonesia adalah kisah tentang aktifitas misionaris (misi) dan respon
orang-orang di Nusantara terhadap
panggilan Yesus Kristus melalui pemberitaan Injil oleh para misionaris(
Nestorian di Barus, Gereja Katolik dari Eropa, zending dari Belanda, dan Negara-negara
lain), yang bermisi ke Nusantara pada abad ke 7 – 19.
Dalam
definisi ini terkandung karya Allah Tritunggal melalui:
Misionaris
(Pekabar Injil):
1.
Misionaris Kelompok Kristen Nestorian dari
Persia ke Sumatera Utara (Barus)
2.
Misionaris
Gereja Katolik dari Eropa ke Nusantara
: Gereja Katolik di Nusantara
3.
Zending
Protestan dari Eropa ke Nusatara :
Gereja Protestan di Nusantara
4.
Zending
Gerakan Pentakosta dari Amerika ke Nusantara : Gereja aliran Pentakosta dll
Orang
Pribumi (Penerima Injil/Gereja pribumi):
1.
Barus
: Ekklesia
Nestorian (tidak bertahan dan hilang di Nusantara)
2.
Indonesia
Timur : Ekklesia (GKR, GPM,
GMIM, GKI, Pentakosta dll, )
3.
Indonesia
Tengah : Ekklesia (GKR, GKE,
Gereja Toraja, Pentakosta dll)
4.
Indonesia
Barat : Ekklesia (GKR, GPIB,
GKJ,HoK Kim Tong, Pentakosta dll)
atau
Ekklesia
Katolik di Indonesia
Ekklesia
Protestanisme di Indonesia:
Lutheranisme, Anglikanisme, Calvinisme, Pentakostalisme, Methodis,
Gereja Baptis,Charismatic, Presbyterian, Anabaptis, Bala Keselamatan, Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh.
Evaluasi:
1.
Jelaskan pengertian Sejarah
2.
Jelaskan
pengertian Gereja
3.
Apa artinya bila dikatakan: saya belajar
sejarah HKBP?
4.
Jelaskan
pengertian Sejarah Gereja (unsure penilaian teologis dan empiris)
5.
Rumuskan
sebuah definisi operasional bagi anda dalam studi Sejarah Gereja Indonesia.
1.2.Makna/Kegunaan
Studi Sejarah Gereja
Pengalaman
mengajar: Pada suatu saat ketika saya membuka kelas Sejarah Gereja Indonesia
dengan mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa: Apa manfaat anda belajar sejarah
Gereja?
Lalu
mahasiswa menjawab:
1.
Belajar sejarah gereja sebenarnya tidak
berguna/bermanfaat karena sejarah adalah ilmu karatan (ilmu yang sudah using,
sudah karat), jadi lebih baik waktu ini dipakai untuk belajar mata kuliah yang
lebih berguna dari sejarah.
2.
Belajar
sejarah gereja adalah belajar menghafal, jadi pelajaran ini membosankan.
3.
Belajar
sejarah gereja itu hanya cocok bagi mereka yang kuat menghafal.
4.
Belajar
sejarah gereja tidak sistematis (harus dimulai dari topic mana dan berakhir
pada topic apa) karena data-data terlampau banyak.
5.
Belajar
sejarah gereja Indonesia hanya sekadar untuk memenuhi tuntutan akademis (supaya
lulus).
Singkatnya
sejarah gereja tidak banyak diminati mahasiswa, saya pun waktu menjadi
mahasiswa demikian pula. Tetapi apa yang membuat semangat atau kesukaan saya untuk
mengajar mata kuliah ini, ada banyak jawaban dan itu merupakan roh dari studi
sejarah gereja, dua roh itu saya kemukakan sbb:
Studi
sejarah Gereja bermakna bagi kita dalam:
1.
Melihat/mengimani
karya Allah Tritunggal pada masa lampau di Nusantara dalam diri orang-orang
pilihan-Nya (Misionaris dan penerima Injil). Dengan kata lain belajar mengenal
Allah melalui sejarah umat-Nya
2.
Melihat
respon orang-orang pilihan-Nya pada masa lampau di Nusantara
3.
Sejarah
Israel dan Sejarah Gereja
Evaluasi:
1.
Apa
makna Studi Sejarah Gereja Indonesia bagi Anda? (sebutkan 5 makna)
0 komentar:
Posting Komentar